Selasa, 29 Maret 2011

Merah untuk Melati


"Dalam hidup ini tak ada yang tak mungkin". Sebuah kalimat yang slalu mengingatkan diriku dengan dirinya. Hari itu adalah sebuah cerita, ketika aku bertemu dengannya. Setiap aku melihatnya, rasanya seperti dalam surga dunia. Senang rasanya melihat senyumannya, senyum manisnya menghanyutkan diriku. 
Namun, dibalik kekagumanku padanya, aku slalu bertanya "Apakah mungkin esok, lusa, atau suatu hari aku dan dia bisa bersama ?", mungkin itu hanyalah sebuah mimpi yang mustahil untuk terwujud. Tetapi .. skali lagi dalam benakku "Dalam hidup ini tak ada yang tak mungkin". Dalam kegelisahan yang mendalam, aku terpikir "Aku harus mendekatinya, agar dia tahu tentang perasaanku". Ya .. mungkin aku memang tak pantas, aku memang bukanlah seseorang yang sempurna, aku punya banyak kekurangan. Namun, merahnya cinta tak memandang buluh. "Mungkinkah ?"
Semakin lama kugantung perasaan ini, semakin hampa diriku. Dalam kamar, di atas kasur biruku, aku menangis, aku gelisah. Inikah lentera ? "Ya Tuhan, auraku semakin kelam, tak ada lagi harapan, apa yang harus kulakukan ?" Aku hanya bisa berdoa, dalam dunia kesunyian, dalam kehampaan. Kupeluk bantal ini, seolah itu adalah dirinya. Kupandang dia di layar handphone. Senyumanmu, membuatku terhanyut dalam panorama cinta. "Kau begitu sempurna", hanya kata itu yang ada di benakku. 
Suasana semakin sunyi, malam semakin tertidur, hanya ada sayup-sayup detik jam dinding warna biru, yang semakin menidurkan malam ini. Takut rasanya untuk masuk dalam dunia mimpi, aku takut takkan kembali ke dunia lagi. Namun malam semakin kelam, diriku masih dalam kegelisahan. 
Esok, mentari membangunkanku dari suasana malam yang kelam, waktunya aku masuk dalam ruang ilmu, tempat dimana aku bisa melihatnya tiap hari. Benar saja, aku bertemu dia, senang rasanya melihat canda tawanya. 
Hari ini telah kulewati, mentari kembali tertidur. Namun, ini malam yang sungguh tak terduga, lewat chatting di facebook, dia bertanya tentang perasaanku. "Aku bingung ?". Apa yang harus kulakukan ? Dengan semua perasaanku, karena aku mencintainya, dengan aura hijau, aku ungkapkan merah ini, sesuai kata hatiku. "Namun, apakah dia membalas cintaku ?" Aku tinggal dalam sejuta kegelisahan. Suasana malam minggu yang kelam, aku tinggal didalamnya. Menunggu jawaban darinya, berharap dia membalas cintaku. Menunggu dengan kasih sayang ..